
Chelsea sepertinya mudah saja dalam membeli pemain. Tidak hanya perkara menjalin kesepakatan secara personal dengan pemain, tapi juga bersepakat dengan klub. Yang mana itu biasanya berkaitan dengan nilai transfer.
Sejak pertengahan musim lalu, setidaknya sampai naskah video ini dibuat, Chelsea terlihat sebagai tim yang sangat amat jor-joran di bursa transfer. The Blues mengeluarkan banyak sekali uang untuk membeli pemain. Hal mengejutkannya, walaupun membeli pemain dengan harga selangit, tapi tim ini bisa terhindar dari financial fair play.
Pertanyaan pun menari-nari di kepala. Kok bisa Chelsea tidak terkena FFP? Apakah mungkin ada patgulipat antara Todd Boehly dengan otoritas sepak bola seperti Premier League dan UEFA?
Ah, rasanya hal itu cukup berlebihan. Lagi pula Todd Boehly belum lama terjun di rimba sepak bola. Jadi, untuk melakukan lobi-lobi dengan otoritas sepak bola sepertinya ia belum tentu ahli dalam hal itu.
Pemain-Pemain yang Dibeli Chelsea
Mari kita daftar siapa saja yang sudah didatangkan Chelsea. Awal musim ini, klub yang juga berjuluk The Pensioners itu sudah merekrut setidaknya delapan pemain per 22 Agustus 2023.
Mereka diantaranya Angelo, Lesley Ugochukwu, Robert Sanchez, Nicolas Jackson, Axel Disasi, Romeo Lavia, Moises Caicedo, dan Christopher Nkunku yang sejatinya sudah dibeli sejak musim lalu. Itu belum termasuk Djordje Petrovic.
BREAKING: Moisés Caicedo to Chelsea, here we go! Agreement reached and sealed right now — it’s gonna British record transfer fee 🚨🔵🇪🇨 #CFC
£115m fee plus sell-on clause included for Brighton.
Medical tests, booked.
Caicedo will sign until June 2031 with option until 2032. pic.twitter.com/7O8whsRLdK
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) August 13, 2023
Dari daftar itu, Moises Caicedo yang kemarin melakukan tekel dan berbuah penalti untuk West Ham menjadi salah satu yang termahal. Ia dibeli dari Brighton senilai 115 juta euro atau sekitar Rp1,9 triliun. Itu baru musim ini. Musim lalu The Blues juga belanja banyak sekali pemain.
Di pertengahan musim 2022/23 ada setidaknya tujuh pemain yang diboyong oleh Chelsea. Para pemain itu antara lain David Datro Fofana, Andrey Santos, Malo Gusto, Noni Madueke, Benoit Badiashile, Mykhaylo Mudryk, dan pembelian termahal Enzo Jeremias Fernandez.
3 – Carney Chukwuemeka is the third player with the initials CC to score a Premier League goal for a club beginning with C, after Chris Coleman for Crystal Palace and Carlton Cole for Chelsea and Charlton (own goals excluded). C. pic.twitter.com/FyMnCWawfL
— OptaJoe (@OptaJoe) August 20, 2023
Awal musim lalu Chelsea juga merekrut tujuh pemain baru. Carney Chukwuemeka, Aubameyang, Kalidou Koulibaly, Raheem Sterling, Marc Cucurella, Wesley Fofana, sampai Gabriel Slonina. Kalau jumlahnya ditotal, musim lalu Chelsea mendatangkan 14 pemain ditambah musim ini delapan pemain, maka sudah ada 22 pemain baru yang menginjakkan kaki di Stamford Bridge.
Bayangkan! Para pemain baru ini sudah bisa membentuk satu tim sepak bola. Menurut beberapa laporan, Chelsea di tangan pemilik baru sudah menghabiskan setidaknya 1 miliar euro atau sekitar Rp16,7 triliun. Wow!
Banyak yang Tidak Suka dengan Transfer Chelsea
Pergerakan transfer Chelsea yang sangat masif itu melahirkan rasa iri hati banyak orang. Tak sedikit yang sebal terhadap hal itu. Manajer Manchester City, Josep Guardiola baru-baru ini menyindir geliat transfer Chelsea. “Semua orang akan membunuhku jika kami (Manchester City) menghabiskan uang seperti Chelsea,” kata Guardiola dikutip SNL24.
The Citizens jelas bukan tim yang tidak bisa belanja banyak. Selama bertahun-tahun tim yang diakuisisi Sheikh Mansour itu selalu mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendatangkan pemain. Namun, bagi Guardiola timnya sekarang tidak bisa sembarangan mengeluarkan duit.
Jika Manchester City melakukan seperti yang dilakukan Chelsea, media dan semua orang pasti akan mencibirnya. “Tidak ada tendensi saya mengkritik Chelsea. Saya cuma mau bilang, di dunia ini yang bisa menghabiskan uang banyak bukan hanya City,” lanjut Guardiola.
Jurgen Klopp talking about Mauricio Pochettino & the Chelsea managers before him. pic.twitter.com/sGeVIqFxTI
— Frank Khalid OBE (@FrankKhalidUK) August 13, 2023
Segendang sepenarian dengan Josep Guardiola, Jurgen Klopp yang manajer Liverpool itu juga memberi komentar soal aktivitas transfer Chelsea. Namun, Klopp punya nada yang sedikit sinis. “Apa yang diinginkan manajer Chelsea, mereka biasanya mendapatkannya,” kata Klopp usai Moises Caicedo memilih Chelsea ketimbang Liverpool.
Kegusaran Klopp mungkin mewakili kegusaran semua orang, terutama para kopites. Ha gimana? Dua kali Liverpool kena tikung Chelsea. Kesinisan Klopp itu bisa dimaklumi. Semua penggemar sepak bola bisa jadi juga menaruh rasa kesal pada Chelsea, apalagi mungkin para penggemar Barcelona dan Juventus. Ini Chelsea gimana sih caranya mengakali FFP?
Aturan FFP Premier League
Oke, sebelum itu pahami dulu bagaimana FFP bekerja. Financial Fair Play atau FFP sebenarnya dibuat untuk memastikan klub tidak mengeluarkan uang lebih banyak dari pendapatan mereka. Konsep semacam ini mulai diterbitkan oleh UEFA tahun 2009. Tetapi baru diterapkan dua tahun berselang.
Nah, oleh karena yang sedang kita bahas adalah Chelsea, mari mengacu pada aturan FFP di Liga Primer Inggris. Aturan FFP Premier League terkait dengan keuangan klub, tata kelola yang baik, dan akuntansi yang mencangkup tagihan pajak waktu tertentu, biaya transfer, dan gaji.
Dalam hal kerugian, Premier League mengatur bahwa setiap tim tidak boleh rugi lebih dari 105 juta poundsterling dalam periode bergulir tiga musim. Karena ini di Inggris kita pakai mata uang poundsterling. Artinya dalam tiga musim pengeluaran klub tidak boleh melebihi sekitar Rp2 triliun.
🔝Chelsea, who have been placed on an FFP watchlist by Uefa, are trying to be creative. Under Premier League rules, clubs can lose £105m over a rolling three-year period. Uefa’s regulations state that clubs can only lose £53m over the same period.@JacobSteinberg 🔵 #CFC pic.twitter.com/WSwug0lzRN
— 💥 BlueCo Xtra 💙 (@Bluecoxtra) February 1, 2023
Andai kerugian klub antara 15 juta poundsterling (Rp293 miliar) dan 105 juta poundsterling, maka defisit akan ditanggung oleh pemilik klub. Premier League menyerahkan sepenuhnya soal pembelanjaan pendapatan klub kepada direktur eksekutif masing-masing kesebelasan.
Seumpama ada yang tidak mematuhi aturan FFP, Premier League akan memberikan sanksi. Mengutip Football Daily, sanksinya bisa berupa pengurangan poin, kompensasi, larangan bermain, denda, hukuman bersyarat, pendaftaran pemainnya ditolak, sampai dengan pengusiran dari liga.
Cara Chelsea Hindari FFP
Apakah Chelsea terkena FFP? Setelah membeli banyak sekali pemain dengan harga yang mencekik leher, banyak yang menyebut kalau Chelsea terancam FFP. Padahal sampai gameweek kedua selesai, tidak ada indikasi kalau Chelsea melanggar FFP. Betul bahwa Chelsea tengah menghadapi sebuah penyelidikan.
Namun, itu penyelidikan berkaitan dengan laporan Todd Boehly tentang laporan keuangan yang cacat selama rezim Roman Abramovich. Di era Boehly ini, Chelsea masih mulus-mulus saja, kecuali permainannya di atas lapangan. Todd Boehly dan jajarannya menempuh beberapa jalan menghindari FFP.
Celah Kontrak
Pertama, memanfaatkan celah kontrak. The Blues mendatangkan pemain seperti Madueke, Mudryk, Enzo, Wesley Fofana, sampai Moises Caicedo dengan semuanya menandatangani kontrak tujuh setengah hingga delapan setengah tahun. Nah, Chelsea membagi biaya transfernya ke seluruh durasi kontrak.
Proses tersebut dikenal dengan amortisasi. Gampangnya begini. Caicedo yang nilai transfernya 115 juta euro itu dikontrak delapan tahun. Nah, jika diamortisasi, Chelsea hanya mengeluarkan 14,3 juta euro per tahunnya atau sekitar 12,2 juta poundsterling (Rp240 miliar).
Namun, cara ini sebentar lagi akan musnah. UEFA akan memberlakukan batasan lima tahun pada kontrak transfer yang bisa diamortisasi. Premier League tentu saja akan mengikuti aturan itu. Akan tetapi, lantaran rencananya masih direbus, Chelsea masih berkesempatan mengakali transfer dengan celah kontrak itu.
Amortisation Rule: Under UEFA rules it’s 5 years but not under PL rules. And as Chelsea aren’t in UEFA competition, it’s allowed as normal. #chelseavsliverpool #ChelseaFC #CFC #Caicedo #Liverpool #KTBFFH pic.twitter.com/cpdfgQerlm
— cruddyboi (@TheBluesgeeza) August 13, 2023
Penjualan Pemain
Kedua, Chelsea bukan hanya membeli pemain tapi juga menjual tak sedikit pemainnya. Ambillah contoh musim ini. Pemilik telah menjual setidaknya 13 pemain di tim utama Chelsea. Beberapa nama beken dengan gaji yang juga tinggi juga dilepas. Mulai dari Kai Havertz, Christian Pulisic, Mason Mount, Kalidou Koulibaly sampai Mateo Kovacic dan Edouard Mendy.
Per 22 Agustus 2023, The Blues sudah mengumpulkan pendapatan dari hasil penjualan pemain saja sebanyak 255 juta euro atau sekitar Rp4,2 triliun. Jadi, harus diakui Chelsea tidak hanya boros membeli pemain, tapi juga cerdas dalam mengubah pemain menjadi fulus.
CLUB WITH THE HIGHEST TRANSFER INCOME THIS TRANSFER WINDOW. 🤑💰‼️
A THREAD 🧵
1. Chelsea (€254M)
2.Rb Leipzig (€241M) pic.twitter.com/CRV0a2Exiv— Davis Jr❤️💫 (@DavisJrTHEGREAT) August 17, 2023
Struktur Upah Baru
Terakhir, Chelsea juga cermat dalam mengelola upah. Itu karena The Blues belakangan ini membeli pemain-pemain muda yang notabene belum sepenuhnya mekar. Dengan begitu Chelsea bisa melobi mereka dengan gaji yang lebih rendah.
Caicedo dan Enzo memang menghabiskan uang transfer Chelsea paling banyak, tapi percayalah gaji dua pemain itu dan pemain Chelsea lainnya tidak ada yang menyamai gaji Erling Haaland dan Kevin de Bruyne di Manchester City.
Dikutip Sportskeeda, Erling Haaland mendapat gaji 850 ribu poundsterling (Rp16,6 miliar) per pekan, sedangkan De Bruyne 400 ribu (Rp7,8 miliar) per pekan. Sementara, Enzo diupah Chelsea 315 ribu pounds (Rp6,1 miliar) per pekan.
Caicedo malah hanya 150 ribu poundsterling (Rp3 miliar) per pekan. Dengan upah yang rendah, Chelsea juga diuntungkan jika ingin menjual pemainnya. Meski sampai pekan kedua belum menjanjikan dan tidak bermain di Eropa, tapi minimal Chelsea sudah ‘juara’ di bursa transfer.
Sumber: Metro, Sporstkeeda, Goal, SQAF, Football London, SNL24, TheAthletic, SkySports, Transfermarkt