
Kestabilan Real Madrid di Liga Spanyol kembali terganggu oleh klub papan tengah. Kali ini giliran Girona yang memberikan kekalahan pada sang juara bertahan La Liga tersebut. Girona mengalahkan El Real dengan skor yang cukup mencolok, yakni 4-2. Dan yang lebih menarik lagi adalah keempat gol Blanquivermells dicetak oleh satu pemain.
Pemain tersebut adalah Valentin Castellanos. Menghancurkan Real Madrid membuat nama Castellanos langsung melejit. Lantas siapa sebenarnya pemain yang satu ini? Kabarnya, dia merupakan salah satu dari proyek dari skema Multi Club Ownership-nya City Football Group loh. Benarkah demikian? Berikut kisah sang penghancur Real Madrid, Valentin Castellanos.
Siapa Valentin Castellanos?
Meski memiliki nama seperti pemain-pemain Spanyol, ternyata Valentin Castellanos bukan pemain berkebangsaan Spanyol, melainkan Argentina. Castellanos memiliki nama lengkap Valentín Mariano José “Taty” Castellanos Giménez dan lebih dikenal sebagai Taty Castellanos. Ia mendapat nama Spanyol “Castellanos” dari ayahnya yang memang memiliki darah Spanyol.
Meski lahir di Argentina, pemain berusia 24 tahun ini justru memulai karir dari klub Chile, Universidad de Chile. Sempat bermain di Uruguay bersama Toque sebelum akhirnya diboyong oleh New York City tahun 2019. Jadi, meski asli Argentina, Castellanos belum pernah mencicipi sepakbola Argentina.
Menjalani musim kedua bersama NYCFC, performa Castellanos makin nyetel. Ia mengemban peran vital di lini depan klub yang bermarkas di Yankee Stadium tersebut. Ia bahkan membantu New York lolos ke Liga Champions CONCACAF untuk pertama kalinya tahun 2019.
Musim terbaik Castellanos di Liga Amerika Serikat hadir di musim 2020/21 saat membantu New York menyabet gelar MLS Cup sekaligus jadi pencetak gol terbanyak MLS dengan mencatatkan 19 gol.
Bukti Kesuksesan Skema Multi Club Ownership
Bermain di New York City membuat Castellanos memiliki kesempatan dan jenjang karir yang makin bagus. Buktinya, setelah tampil meyakinkan di MLS ia bisa berkarir di Liga Spanyol bersama Girona musim ini. Tentu bukan suatu kebetulan ia bisa dengan mudah berseragam Girona. Selidik punya selidik, New York City dan Girona merupakan “saudara sepersusuan”.
Perlu diketahui, saat kemunculannya pada tahun 2013 silam, New York City dikenal sebagai klub yang dinaungi oleh perusahaan induk yang juga menaungi Manchester City, City Football Group.
Meski publik Negeri Paman Sam lebih menyukai basket, baseball, hingga American Football, nyatanya Major League Soccer terbilang cukup menjanjikan untuk mengundang perusahaan sekelas City Football Group berinvestasi disana. CFG sendiri memiliki 80% saham New York City dan sisanya dipegang oleh Yankee Global Enterprises.
Nah meskipun tidak ada nama City-nya, klub Castellanos sekarang, yakni Girona juga merupakan salah satu produk akuisisi CFG pada 2017 lalu. Dimiliki oleh perusahaan yang sama membuat transfer Castellanos dari New York ke Girona berjalan mudah. New York yakin dengan meminjamkan Castellanos ke kompetisi yang levelnya lebih tinggi akan meningkatkan kualitas dan harga jual sang pemain.
Skema Multi Club Ownership semacam ini memudahkan klub satu dengan yang lain saling “meminjam” pemain. Salah satu kasus yang paling terkenal saat Manchester City dengan mengejutkan meminjam Frank Lampard dari New York City 2014 silam. Padahal saat itu City tengah menjalani hukuman larangan belanja pemain.
Lumbung Gol Girona
Taty Castellanos tak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan intensitas sepakbola Spanyol. Dengan cepat ia menjadi andalan lini depan skuad asuhan Coach Michel. Sebagai klub yang baru promosi ke kasta tertinggi, Girona tampil cukup apik bersama Castellanos. Klub yang bermarkas di Estadi Montilivi kini bertengger di papan tengah La Liga.
Bermain dengan formasi 4-1-4-1, Castellanos memainkan peran vital sebagai striker tunggal. Meski demikian tugasnya tak melulu soal bergerak di kotak penalti. Dalam momen tertentu, ia bisa memainkan peran lain sebagai false nine guna menarik pemain bertahan lawan dan membuka ruang bagi rekan-rekan satu tim di lini depan.
Kecerdasannya di lapangan juga sangat membantu Blanquivermells untuk memenangkan laga-laga penting. Ketika memainkan peran sebagai false nine, Castellanos sesekali dapat menjadi penyuplai bola kepada teman-temannya di lini depan. Ia gemar memainkan sepakbola cepat dengan satu sentuhan sehingga membuyarkan konsentrasi lawan.
Menurut Fbref, ia sudah melakukan 579 sentuhan di La Liga. Rata-rata umpan progresifnya juga menyentuh 1,22 per 90 menit. Selain itu, sebagai striker tunggal Castellanos juga jadi lumbung gol Girona di La Liga. Kini pemain berusia 24 tahun itu sudah mencetak 12 gol di semua kompetisi. 11 diantaranya ia cetak di liga. Catatan tersebut menjadikannya pencetak gol terbanyak Girona musim ini.
Bangkit dan Cetak Empat Gol
Dari 11 gol yang sudah Taty Castellanos kumpulkan di liga, empat diantaranya bersarang ke gawang Los Merengues di laga kemarin. Namun, sebelum tampil gahar di laga tersebut, ternyata Castellanos baru melewati masa-masa terburuk dalam karirnya di Spanyol.
Ia mendapat cacian dari fans Girona lantaran menyia-nyiakan peluang emas saat menahan imbang Barcelona awal April lalu. Tak main-main, kritikan keras membuat Castellanos tak berhenti menangis di rumahnya. Ia bahkan sampai menutup seluruh akun media sosialnya karena tak sanggup membaca kata-kata kasar dari fansnya sendiri.
Kondisinya yang tak stabil itu, sempat membuat Castellanos tak masuk dalam skuad Girona yang bertandang ke markas Real Valladolid. Setelah mengasingkan diri dari dunia media sosial, ia menghabiskan waktu istirahatnya dengan berkumpul bersama keluarga dan orang-orang terdekat untuk memperbaiki kondisi mentalnya.
Tak heran kemenangan atas El Real bak laga penebusan dosa bagi Castellanos. Ia langsung mencetak empat gol dan membuat fans kembali meneriakan namanya di tribun. Menurutnya, ini merupakan kemenangan penting guna membantu tim menghindari degradasi dan mencapai posisi yang lebih tinggi di akhir musim.
Rekor Baru, Kalahkan Lionel Messi
Empat golnya ini juga menjadi pencapaian tersendiri bagi Valentin Castellanos di Liga Spanyol. Dilansir Marca, ia menjadi pemain berkebangsaan Argentina pertama yang berhasil mencetak empat gol ke gawang Los Blancos dalam satu pertandingan La Liga. Bahkan pemain sekelas Lionel Messi saja belum pernah mencetak empat gol saat melawan Real Madrid selama karirnya di Barcelona.
Castellanos juga menambahkan namanya ke dalam daftar eksklusif sebagai pemain yang berhasil mencetak empat gol ke gawang Real Madrid. Robert Lewandowski jadi pemain terakhir yang melakukannya saat bertemu Real Madrid di semifinal Liga Champions tahun 2013. Saat itu Lewy masih berseragam Borussia Dortmund.
Satu laga luar biasa mungkin sudah cukup untuk menaikan pamor Valentin Castellanos di kancah sepakbola Eropa. Misi City Football Group untuk meningkatkan harga pasar sang pemain pun tampaknya akan menemui jalan yang mulus. Mengingat New York City hanya menebus Castellanos seharga 425 ribu euro atau hanya Rp6 miliar dari Torque.
Sumber: The Athletic, Goal, City Football Group, Marca, Daily Mail