Hati-Hati! Kutukan Setelah Menang Community Shield Menghantui

Gelar Community Shield bak sebuah kutukan. Paling tidak sejak satu dekade lalu, hanya ada satu tim yang bisa lolos dari jeratan kutukan menyakitkan setelah menerima trofi itu. Jadi bagi Arsenal yang kini telah meraihnya di tahun 2023, harus tetap waspada. Nah, berikut berbagai cerita nasib dari para klub Liga Inggris setelah meraih gelar Community Shield.

Manchester United 2013 dan 2016

Pasca Fergie pensiun, MU di bawah David Moyes mengawali pembuktiannya di Community Shield melawan Wigan Athletic. Jauh secara kualitas tim, Red Devils mampu menang meyakinkan 2-0. Gelar pertama Moyes itu sontak membuat harapan publik Old Trafford padanya sangatlah besar.

Namun apa yang terjadi setelahnya? Itulah gelar pertama dan terakhir Moyes di MU. Musim United setelah itu makin tak karuan. Terpuruk secara performa dan peringkat jadi cerita menyedihkan United di bawah Moyes.

MU terlempar dari empat besar, yakni di peringkat 7. Sebuah catatan hitam bagi David Moyes yang dipecat setelah sepuluh bulan menangani United.

Berlanjut ke tahun 2016 ketika MU dilatih Jose Mourinho. MU kembali dihantui kutukan juara Community Shield. Setan merah meraih gelar Community Shield setelah mengalahkan Leicester 2-1. Itulah trofi awal bagi The Special One di MU.

Gelar itulah yang membuka jalan bagi dua gelar lainnya MU di musim itu, seperti Piala Carabao dan Europa League. Memang sih, Mourinho berhasil antarkan treble mini bagi MU. Tapi tunggu dulu, nasibnya di Liga justru anjlok. MU terlempar dari empat besar. Mereka harus puas finish di peringkat 6 Liga Inggris.

Arsenal 2014, dan 2015

Klub berikutnya yang sering banget kena kutukan Community Shield adalah Arsenal. Tim ini sepertinya berjodoh dengan trofi ini. Misal di tahun 2014. Arteta yang masih jadi pemain Arsenal, sukses mengalahkan City 3-0 di Community Shield.

Dengan penambahan kedalaman skuad seperti transfer Alexis Sanchez maupun Mathieu Debuchy, Wenger tetap kesulitan untuk konsisten di sepanjang musim. Mereka telat panas di liga dan akhirnya hanya finish di papan 3 klasemen. Untung saja Wenger masih bisa mendapatkan gelar musim itu, yakni Piala FA.

Nasib Arsenal di tahun berikutnya juga sama. Di 2015, Arsenal kembali juara Community Shield setelah menang atas Chelsea dengan skor 1-0. Namun mereka kemudian dihantui cerita yang sama.

The Gunners sebenarnya punya asa berjuang mematahkan kutukan tersebut. Namun apa daya, nasibnya tetaplah apes. Gimana tak apes coba, mereka menanggung malu setelah yang juara justru klub medioker Leicester City. The Gunners kalah saing, dan hanya jadi runner-up. Pasukan Wenger pun harus puas mengakhiri musim tanpa gelar satupun.

Arsenal 2017 dan 2020

Nasib berbeda dialami Arsenal di 2017 dan 2020. Di tahun 2017 misalnya. The Gunners mengawali musim dengan meraih gelar Community Shield setelah menang adu penalti melawan Chelsea. Musim tersebut menjadi musim terakhir Wenger di Arsenal.

Wenger ingin membuktikan bahwa selama masa terakhirnya di Arsenal, ia bisa berikan yang terbaik sebagai kado perpisahannya. Aubameyang dan Lacazette adalah juru gedor baru The Gunners yang dibeli mahal Wenger di musim tersebut untuk bisa bersaing.

Namun apa yang terjadi? Wenger justru kembali tak bisa menahan kutukan juara Community Shield. Ya, gelar Community Shield musim itu justru adalah gelar penutup bagi pengabdian Wenger selama di Arsenal.

Ketika Wenger berpisah, justru Arsenal harus terlempar dari empat besar Liga Inggris. Arsenal harus puas finish di peringkat ke 6. Bermain di Liga Malam Jumat adalah sebuah hasil yang harus diterima.

Lalu di tahun 2020. Sekali lagi membuktikan bahwa kutukan itu masih menghantui Arsenal Dilatih oleh Arteta, The Gunners sukses menang atas Liverpool lewat adu penalti. Itulah gelar pertama Arteta sebagai pelatih permanen Arsenal.

Tapi berjalannya musim, skuad baru bentukan Arteta itu dianggap masih terlalu rapuh. Padahal Arteta sudah dikasih uang berlebih untuk membeli pemain seperti Gabriel maupun Thomas Partey. Arteta berdalih musim tersebut adalah sebuah β€œproses”.

Inkonsistensi The Gunners bersama Arteta di musim 2020/21 membuat semua gelar lenyap dari genggaman. Arsenal terpuruk di Liga Inggris, dan bahkan harus puas duduk di peringkat 8. Tak ada kompetisi Eropa sama sekali bagi Arsenal di musim berikutnya. Itu adalah sebuah catatan hitam bagi Arsenal di bawah Arteta.

Manchester City 2018 dan 2019

Pindah ke Manchester City. Inilah satu-satunya tim yang pernah bisa mematahkan kutukan juara Community Shield sampai saat ini. Seperti apa yang terjadi di tahun 2018, ketika pasukan Pep meraih gelar Community Shield setelah mengalahkan Chelsea 2-0.

Musim itu City adalah juara bertahan Liga Inggris. Mereka menyiapkan musim dengan hanya menambah pemain seperti Riyad Mahrez yang dibeli dari Leicester City. Kejar-kejaran poin dengan pasukan Klopp menjadi cerita seru musim itu.

Tapi yang jadi sorotan adalah akhirnya City mampu keluar dari bayang-bayang kutukan juara Community Shield setelah menyudahi Liga Inggris dengan unggul satu poin diatas Liverpool. Treble mini yakni trofi Piala FA, Liga Inggris, dan Piala Liga mereka raup di akhir musim.

Cerita patahnya kutukan juara Community Shield itu ternyata hanya sekali bagi City. Karena di 2019, kutukan itu mulai kembali menghantui. Awalnya gelar Community Shield itu mampir kembali ke Etihad setelah City mengalahkan Liverpool lewat adu penalti.

Tapi apa yang terjadi di musim itu bagi City di liga? Mereka kalah saing justru dengan klub yang mereka kalahkan di Community Shield, Liverpool. Pasukan Klopp memberikan perlawanan berarti bagi pasukan Pep di Liga Inggris.

Gelar juara Liga Inggris City lenyap. Liverpool mampu tampil sempurna dengan menjadi juara setelah penantian 30 tahunya dengan poin 99. Hattrick gelar juara Liga Inggris secara beruntun bagi City pun akhirnya patah.

Leicester City 2021

Berikutnya yang terkena imbasnya adalah Leicester City di tahun 2021. Setelah mengejutkan dengan menumbangkan City di Community Shield 1-0, nasib anak asuh Brendan Rodgers ini justru tak karuan di Liga Inggris musim itu.

Padahal di musim sebelumnya, Leicester ini sukses finish di posisi 5 Liga Inggris, dan mampu meraih juara Piala FA. Tapi pasca mendapat gelar Community Shield, boro-boro trofi, masuk kompetisi Eropa pun tak bisa. The Foxes hanya duduk di peringkat 8 Liga Inggris musim 2021/22.

Liverpool 2022

Kutukan itu berlanjut di tahun 2022. Giliran Liverpool yang mengalaminya. Setelah mengesankan menang atas City 3-1 di Community Shield, The Reds justru oleng di sepanjang musim lalu.

Kehilangan Mane dan menurunnya berbeda pemain pilar, berimbas pada menurunnya performa Liverpool musim lalu. Gelar Community Shield itulah yang jadi satu-satunya trofi yang diangkat oleh Mo Salah dan kawan-kawan musim lalu.

Liverpool benar-benar terpuruk di Liga Inggris dan harus puas terlempar dari empat besar. Mereka pun menerima nasib jadi bahan olokan, karena musim ini hanya bisa berlaga di Liga Malam Jumat.

Sumber Referensi : planetfootball, goal, dailymail, theguardian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *