Kejamnya Louis Van Gaal Mengusir Van Persie dari MU

Nama Robin Van Persie mewarnai daftar pemain asal Belanda yang sukses di Liga Inggris. Dengan 144 golnya di Liga Inggris, kita tak bisa menampik fakta kalau dirinya tetap jadi yang terbaik di posisinya. Kaki kiri dan kepiawaiannya mencetak gol dalam berbagai gaya membuat penampilannya sangat menghibur kala itu. 

Bakat Van Persie ditemukan dan dipoles sedemikian rupa oleh Arsenal. Tapi sang pemain justru baru meraih gelar Liga Inggris ketika membelot ke Manchester United. Bahagia? Tentu. Tapi itu hanya sementara. Kebahagiaannya justru direnggut oleh rekan senegaranya sendiri, Louis Van Gaal. 

Membangun Reputasi

Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda itu pindah ke Inggris pada 2004. Talentanya ditemukan oleh pemandu bakat Arsenal ketika sedang bermain di Feyenoord. Scouting The Gunners merasa Robin Van Persie memiliki potensi yang besar. Mereka melihat kalau Van Persie memiliki postur tubuh yang bagus dan naluri mencetak gol yang tinggi.

Musim pertama di Arsenal berjalan sulit bagi pemain berkebangsaan Belanda itu. Menjadi pilihan ketiga di belakang Dennis Bergkamp dan Thierry Henry membuat Van Persie tak langsung menjadi mesin gol Meriam London. Ia hanya mencetak lima gol sepanjang musim 2004/05.

Bahkan butuh waktu empat tahun lamanya untuk mencapai dua digit gol di Liga Inggris. Meski begitu, Arsene Wenger tetap percaya pada Van Persie, begitu pun sebaliknya. Ia percaya kalau Wenger membawanya sejauh ini bukan tanpa tujuan yang pasti. Momen yang ditunggu pun tiba. Kepergian Thierry Henry ke Barcelona, membuat Van Persie jadi penyerang utama Arsenal musim 2008/09.

Performanya pun meledak-ledak. Gol demi gol terus mengalir dari kaki Van Persie. Namanya jadi kalimat yang terus dinyanyikan oleh publik Emirates Stadium. Tapi di sisi lain performa apiknya dirasa kurang lengkap lantaran belum menjuarai Liga Inggris.

Bahagia di Manchester United

Musim 2011/12 jadi musim terbaik bagi Van Persie di Arsenal. Ia mencetak 30 gol dari 38 pertandingan di Liga Inggris. Berkat performanya itu isu kepindahan Van Persie ke Manchester United pun mulai muncul di media-media Inggris. 

Hal seperti ini tentu selalu terjadi setiap tahun. Pemain yang performanya sedang apik wajar-wajar saja apabila dikaitkan dengan klub yang memiliki daya tarik tinggi Manchester United. Tapi, ketika berita itu tampak menjadi kenyataan, fans Arsenal mulai kelabakan.

Pemain memang datang dan pergi, tapi kepergian Robin Van Persie jadi salah satu yang paling bikin Gooners patah hati. Setelah membangun romantisme selama 8 tahun lamanya, Van Persie justru dengan entengnya malah membelot ke Manchester United pada akhir musim 2011/12. 

Kepergian Van Persie tentu meninggalkan bekas luka di hati para fans Arsenal. Bagaimana tidak? Van Persie pindah ke rival saat masih menyandang status kapten tim dan top skor klub di Liga Inggris. Tapi Van Persie merasa keputusannya ini demi kebaikan masa depannya.

Mantan pemain Feyenoord itu memilih untuk bergabung dengan Manchester United karena memiliki kekaguman dengan pribadi dan filosofi sepakbola yang dianut oleh Sir Alex Ferguson. Van Persie juga mempertimbangkan peluang menjuarai Premier League yang lebih besar bersama United.

Untungnya pembacaan situasi Van Persie tepat. Keputusannya untuk hengkang membuahkan prestasi bersama United. Penyerang yang mengenakan nomor punggung 20 itu mendapatkan gelar Liga Inggris di musim perdana bersama United. Inilah kebahagiaan yang selama ini dicari Van Persie. Butuh sembilan tahun untuk bisa menikmati euforia merayakan gelar Liga Inggris pada musim 2012/13.

Transisi

Setelah menjuarai Liga Inggris, Van Persie semakin yakin untuk terus bermain di negeri tiga singa itu. Meski Sir Alex memutuskan pensiun setelah mengakhiri musim 2012/13, Van Persie berkomitmen untuk tetap bersama United. Sayang, ternyata pensiunnya Fergie berdampak pada performanya di lapangan. 

Bersama pemain-pemain warisan Sir Alex lainnya, Van Persie kembali memulai dari awal bersama pelatih baru, David Moyes. Berada di fase transisi, jumlah gol Van Persie juga ikut menurun seiring menurunnya performa Manchester United di tangan Moyes. Tercatat ia hanya mencetak 12 gol saja musim 2013/14.

Setelah Robin Van Persie cs tak mampu menembus empat besar Liga Inggris, David Moyes pun dipecat meski baru melatih selama satu musim. Kala itu, United hanya finis di urutan ketujuh dengan mengumpulkan 57 poin. Itu bahkan lebih buruk dari Everton di musim sebelumnya yang bisa finis di urutan keenam.

Van Gaal Datang

Harapan Van Persie pun kembali melambung tinggi kala Louis Van Gaal yang dipilih oleh manajemen untuk menggantikan David Moyes. Selain karena sama-sama orang Belanda, Van Persie yakin betul dengan kualitas Van Gaal. RVP yakin kalau mantan pelatih Barcelona itu bisa mengembalikan performa terbaiknya di Manchester United.

Permainan United memang jauh membaik. Klub yang bermarkas di Old Trafford itu kembali bersaing di papan atas untuk memperebutkan gelar. Namun, hal serupa justru tak terjadi pada Robin Van Persie. Performanya tak kunjung membaik bahkan hubungannya dengan Van Gaal justru memburuk.

Meski memiliki hubungan yang baik di tim nasional, itu tak membuat Van Gaal menganakemaskan Van Persie. Pelatih berusia 71 tahun itu justru tak selalu menjadikan sang pemain sebagai pilihan utama sepanjang musim 2014/15. Van Gaal bahkan sampai meminjam Radamel Falcao dari AS Monaco untuk mengisi pos lini serang.

Kejam!

Puncak perang dingin antara Van Gaal dan Van Persie terjadi di akhir musim 2014/15. Tiba-tiba Van Gaal memanggil Van Persie ke ruangannya untuk mengobrol empat mata. Sang pelatih membicarakan soal masa depan Van Persie. Merespons hal tersebut, ia menegaskan masih ingin bermain di Liga Inggris. Sang pemain merasa bahagia berada di klub yang memiliki passion seperti Manchester United.

Di sisi lain, pelatih yang kini berusia 71 tahun itu ternyata sudah tak membutuhkannya lagi. Louis van Gaal itu berniat mengakhiri karir Van Persie di Old Trafford. Van Gaal yang tak gemar basa-basi pun secara tegas mengusirnya. 

Beberapa tahun kemudian, Van Persie mengungkap isi percakapannya kepada Daily Mail. Van Persie berkata kalau dirinya sudah tak masuk dalam rencana Setan Merah musim depan. Van Gaal ingin Van Persie hengkang secepatnya. Menurutnya, kejayaan sang pemain sudah habis di Inggris.

Kebahagiaan Van Persie Direnggut

Van Persie awalnya menolak. Ia merasa masih memiliki kontrak bersama United. Tapi keputusan Van Gaal sudah mutlak dan tegas mengatakan, “Saya tak peduli itu!”. Sebagai pemain, Van Persie pun hanya bisa pasrah. Ketika pelatihnya sudah tak menginginkannya lagi, pergi adalah satu-satunya opsi.

Bagai petir yang menyambar di siang bolong, pernyataan tersebut tentu cukup menyayat hati mantan pemain Timnas Belanda tersebut. Apalagi kalimat menyakitkan itu datangnya dari Louis van Gaal, rekan seperjuangan yang sudah lama ia kenal di persepakbolaan Belanda.

Meski Van Persie dan keluarganya sudah betah di Inggris, akhirnya sang pemain bergabung dengan Fenerbahce di tahun 2015. Meski begitu, fans United selalu menyambut baik apabila Van Persie hadir di Old Trafford. Meski sudah lama berpisah, Van Persie tetap dianggap sebagai salah satu legenda oleh para fans.

Sumber: Goal, MEN, Pundit Arena, BR, Daily Mail

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *