Mengingat Barisan Kapten Baru MU Pasca Fergie, Siapa Terbaik?

Sambutlah kapten baru Manchester United, Bruno Fernandes. Gelandang Portugal itu dipilih Ten Hag menggantikan Harry Maguire yang kecewa dilucuti ban kaptennya. Menarik menyoroti kiprah para kapten baru MU dari masa ke masa. Khususnya Red Devils pasca era Sir Alex Ferguson.

Kapten MU era Fergie

Menyandang ban kapten di lengan klub sebesar MU tidaklah mudah. Bebannya amatlah tinggi. Apalagi disandingkan dengan beberapa legenda yang pernah sukses menyandang ban kapten tersebut.

Seperti misal Bryan Robson yang hampir selama 12 tahun lamanya memimpin skuad MU dari tahun 1982 hingga 1994. Tak dipungkiri berkat keawetannya menjadi kapten, ia sempat dijuluki “Kapten Marvel” oleh publik Old Trafford.

Ada juga Steve Bruce. Mantan bek yang kini menjadi pelatih itu sempat dua musim ditunjuk Fergie menyandang ban kapten United dari tahun 1994 hingga 1996. Menggantikan Bryan Robson, peran Bruce juga termasuk yang disegani sebagai kapten.

Namun kehadiran Eric Cantona yang bersinar di tahun 1996 membuat dirinya rela melepas ban kapten itu. Hanya semusim Cantona menyandang ban kapten MU. Setelah Cantona memilih hengkang, Fergie di tahun 1998 menunjuk kapten seorang pemain tengah yang berkepribadian keras, yakni Roy Keane.

Gelandang Irlandia itu menjabat kapten dari tahun 1998 hingga 2005. Beberapa gelar MU di Liga Inggris, termasuk Treble Winner 1999, juga di bawah komando Keane. Setelah Keane memutuskan pergi pada 2005, Gary Neville ditunjuk sebagai kapten baru MU. Sebagai bagian dari salah satu “Clash Of 92” kepemimpinannya sudah tak diragukan lagi. Beberapa gelar Liga Inggris, termasuk Liga Champions 2007/08, juga di bawah komando Neville.

Setelah usia Neville semakin uzur, dan makin jarang bermain karena cedera, Fergie berubah pikiran dengan menunjuk Nemanja Vidic sebagai kapten baru MU. Vidic adalah kapten terakhir MU yang ditunjuk Fergie.

Wayne Rooney

Pasca era Fergie, kapten baru MU baru ditunjuk pada tahun 2014. Ketika itu pelatih MU adalah Louis Van Gaal. Ya, kapten MU berikutnya setelah Vidic adalah Wayne Rooney.

Van Gaal punya alasan tersendiri menunjuk Rooney. Selain telah lama menjadi bagian dari era kejayaan Red Devils bersama Fergie, Van Gaal juga menilai kedewasaan dan sikapnya baik di luar lapangan maupun di dalam lapangan.

Rooney memimpin MU meraih beberapa gelar, seperti Piala FA bersama Van Gaal, maupun Piala Liga dan Europa League bersama Jose Mourinho. Namun yang perlu dicatat, Rooney ketika Mourinho datang, sudah jarang dipakai lagi. Usia dan riwayat cederanya dianggap Mou sebagai salah satu faktor.
Wajar saja, ketika Mou lebih memilih Antonio Valencia sebagai kapten di final Liga Europa melawan Ajax dan Piala Liga melawan Southampton, daripada Rooney.

Michael Carrick

Pasca Rooney hengkang di 2017, Mourinho akhirnya menunjuk kapten baru lagi, yakni Michael Carrick. Selain sebagai vice captain Rooney, ia juga salah satu pemain yang telah lama menjadi bagian dari kesuksesan United di era Fergie.

Namun penunjukannya ketika itu penuh dengan pertanyaan. Pasalnya, Carrick sendiri jarang tampil di musim sebelumnya. Usianya juga sudah terlampau uzur. Tapi Mourinho tetap kekeh memilih dirinya dengan alasan kesenioran.

Dilansir Fourfourtwo, ketika itu Mou tak pikir panjang dan tak mempermasalahkan siapa penyandang ban kapten MU. Baginya, itu hanya formalitas dan tak terlalu penting bagi performa skuadnya.

Keraguan terhadap Carrick itu benar adanya. Carrick tak bertahan lama jadi kapten MU. Di musim 2017/18 ia tercatat hanya tampil lima kali karena punya gangguan ritme pada jantungnya. Hal itulah yang membuat dirinya memilih mengakhiri pengabdiannya di dunia sepakbola dan memilih beralih sebagai staf di MU.

Antonio Valencia

Maka dari itu, Mourinho kembali mempercayakan ban kapten pada Antonio Valencia. Pemain yang sempat ditunjuk jadi kapten sementara pasca Carrick pensiun. Valencia baru resmi menyandang ban kapten MU itu pada musim 2018/19.

Mou juga punya alasan kenapa Valencia yang ditunjuk. Selain kesenioran dan waktunya yang lama mengabdi di MU, Valencia juga dianggap sebagai pribadi yang memotivasi. Meskipun seperti dilansir Goal, Valencia pernah diragukan karena masalah komunikasi bahasa Inggrisnya yang tak terlalu lancar.

Umur kapten Valencia tak lama ketika ia terpuruk di bawah Mourinho. Apalagi ketika Mou dipecat. Makin tak karuan saja nasib Valencia. Akhirnya ia lebih memilih pulang ke kampung halamannya di Ekuador bersama LCD Quito pada akhir musim.

Ashley Young

Menuju musim baru bersama Ole Gunnar Solskjaer yakni 2019/20, United menunjuk kapten baru dalam diri Ashley Young. Pemain kawakan itu ditunjuk Ole karena murni keseniorannya di MU.

Namun kembali, kesenioran tak menjamin pemain awet menyandang ban kapten MU. Young ternyata performanya menurun dan bahkan kalah saing dengan Wan Bissaka, Luke Shaw maupun Brandon Williams. Perlahan ia jarang diberi menit bermain oleh Ole. Hasilnya ia malah meninggalkan tanggung jawabnya sebagai kapten MU ketika dipinjam Inter di paruh musim.

Harry Maguire

Nah, di paruh musim itulah Ole akhirnya memantapkan pilihan dengan menaruh ban kapten itu di lengan bek termahal dari Leicester City, Harry Maguire. Performa dan kepemimpinannya yang memukau di lini belakang baik itu di Timnas Inggris maupun paruh musimnya di MU, membuat Ole makin mantap.

Ole tampaknya sudah terlanjur jatuh cinta pada Maguire. Ole seperti digendam oleh Maguire dengan selalu setia memilih Maguire sebagai kaptennya. Walaupun ia terkadang melakukan blunder yang jadi lelucon.

Buktinya di dua musim berikutnya bersama Ole, Maguire tetap dipercaya sebagai kapten United. Bahkan hingga era pelatih Carrick dan Rangnick.

Ibaratnya nih, Maguire ini adalah preman sangar yang tak satu pun pelatih berani melucuti ban kapten dari lengannya. Pelatih setegas Ten Hag pun, pada awal kedatangannya masih menganggap Maguire adalah sosok hebat sebagai pemimpin. Namun apa hasilnya, ia tak menunjukkan performa yang signifikan bagi klub. Oleh sebab itu perlahan ia mulai disingkirkan Ten Hag.

Bruno Fernandes

Maguire ini seperti tak belajar dari beberapa kemunduran performanya. Ia malah kecewa ketika dilucuti ban kaptennya oleh Ten Hag. Ya, untung saja MU punya Ten Hag. Pelatih yang tegas dan berani menanggung resiko dengan cara menyingkirkan para “Toxic” secara perlahan, termasuk Maguire.

Kini Ten Hag di musim baru ini sudah punya kapten baru yakni Bruno Fernandes. Pemain Portugal yang hampir tiap laga menjadi pemain krusial United. Menit bermainnya juga terjaga dan terjamin dalam memimpin rekan-rekannya. Terlepas dari beberapa kritik terhadap ego pemain Portugal ini, semoga saja pilihan Ten Hag kali ini adalah pilihan yang tepat.

Sumber Referensi : dailymail, thefootballfaithfull, fourfourtwo, goalballlive, bleacherreport, theguardian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *