
Liga Champions sebagai liga kasta tertinggi di Eropa mulai musim 2024/25 akan berubah formatnya. Para klub kini sudah mulai mempersiapkan untuk menyesuaikan dengan format baru tersebut. Tentu ada banyak dampak bagi setiap klub. Ada juga yang pro dan kontra atas format baru tersebut.
Tapi terlepas dari itu, yang menarik justru dengan format baru ini ada banyak keuntungan bagi liga-liga top Eropa seperti Liga Inggris, Spanyol, Jerman, maupun Italia. Memangnya kenapa? Ya, karena ada tambahan ekstra kuota.
Aturan Baru Liga Champions 2023/24
Musim ini adalah musim terakhir Liga Champions dengan format lama. Mulai musim depan, Liga Champions sudah akan berubah dengan model โSwissโ yang sudah disepakati UEFA. Sistem baru itu yang berbeda diantaranya adalah jumlah klubnya. Yang semula adalah 32 klub yang dibagi dengan delapan grup yang berisikan empat tim, mulai musim depan bertambah jadi 36 klub.
Reminder of the new UEFA Champions League format from 2024/25:
Thoughts? ๐ณ
๐ธ โ @btsportfootball pic.twitter.com/gKoBZXzw65
โ SPORTbible (@sportbible) March 3, 2022
Ke-36 klub tersebut tak akan dibagi lagi ke dalam grup. Melainkan tercebur dalam satu grup atau Single Group. Akan tetapi, tentu saja ke-36 klub tersebut tak akan saling bertemu semuanya.
Masing-masing klub akan diatur UEFA untuk menjalani pertandingan minimal melawan 8 musuh berbeda. Tiap klubnya itu akan menggelar 4 kali laga tandang dan 4 kali laga kandang.
Berbeda dengan sebelumnya yang hanya menjalani total 6 laga saja dengan melawan 3 lawan berbeda dalam satu grup. Artinya otomatis jumlah laga yang akan dilakoni sebuah klub di sistem baru nanti akan bertambah.
Total bakal ada 189 laga di format baru Liga Champions musim depan. Melonjak dari jumlah 125 laga di format yang lama. Dalam edisi terbaru dengan sistem Single Group ini, juga tak ada sistem degradasi atau turun kasta.
Peringkat 1 sampai 8 di klasemen lolos otomatis ke babak 16 besar. Sementara itu, tim peringkat 9 sampai 24 akan bersaing lagi di partai playoff dengan sistem kandang-tandang guna memperebutkan 8 jatah sisanya ke babak 16 besar.
๐ฐ The new UEFA Champions League format starting from the 2024/25 season! pic.twitter.com/LZntbUTEzm
โ Barรงa Spaces (@BarcaSpaces) June 11, 2023
Masalah Kuota
Lalu bagaimana masalah kuota tambahannya? Akan diberikan kepada siapa? Dari yang semula berjumlah 32 klub dan menjadi 36 klub, otomatis akan ada empat wakil ekstra. Nah kalau menurut UEFA, inilah rinciannya dari empat wakil tambahan tersebut.
Yang pertama adalah diperuntukan untuk peringkat ke-3 dari liga yang menempati koefisien peringkat ke-5 UEFA. Kalau melihat posisi sekarang dan tidak berubah, artinya Eredivisie yang akan mendapatkan jatah tambahan tersebut.
Satu tiket lainnya akan menjadi milik juara via jalur โChampions Pathโ di fase kualifikasi. Jalur โChampions Pathโ ini adalah jalur yang diikuti oleh para juara liga domestik di negara yang berperingkat 10 ke bawah koefisien UEFA. Misal juara Liga Swiss, Ukraina, Serbia dan lain-lain.
Nah, sedangkan dua tiket terakhir akan diberikan kepada dua asosiasi liga dengan performa kolektifnya terbaik di musim sebelumnya pada beberapa kompetisi Eropa seperti Liga Champions, Europa League, maupun Conference League.
Next season, number of the Champions League clubs will be increased from 32 to 36.
Four additional clubs will be:
โ 3rd placed team from 5th ranked nation
โ One additional club via the Champions Path qualifiers
โ Two additional clubs for one-season Top 2 nations
๐ธ UEFA pic.twitter.com/GnTyr6tJbv
โ UEFA Rankings (@UefaRankings) August 11, 2023
Berlomba Mendominasi Kompetisi Eropa.
Poin dua tiket terakhir inilah yang kini jadi perbincangan. Terutama bagi liga-liga top Eropa yang kemungkinan besar akan mendapatkan jatah tersebut. Karena peringkat kelima dari liga yang mendominasi kompetisi Eropa musim ini, misal Liga Inggris, Jerman, Italia, maupun Spanyol akan otomatis mendapat jatah tambahan di Liga Champions musim depan.
Misal contohnya di musim lalu Manchester City dan West Ham menjadi juara Liga Champions dan Conference League. Nah atas dasar dominasi tersebut, peringkat lima di Liga Inggris yang musim lalu yakni Liverpool akan otomatis menjadi wakil tambahan di Liga Champions.
Two English Premier League sides succeeding on the European stage!
Manchester City(๐UEFA Champions League)
West Ham United(๐UEFA EUROPA Conference League)#tbrssfshowhttps://t.co/R7QQrc6e33 pic.twitter.com/GxWNCbIKAC
โ The Big R Solutions (@TheBigRSolution) June 11, 2023
Lalu satu tiketnya lagi buat siapa? Nah berhubung musim lalu klub Serie A mendominasi di tiga final kompetisi Eropa, jatah itu akan diberikan kepada peringkat 5 Serie A. Berarti Atalanta sebagai peringkat ke-5 Serie A musim lalu berhak tampil di Liga Champions.
Waitaliano Wana Jambo Lao ๐ฎ๐น.
Klabu tatu za ITALIA zimefanikiwa kutinga hatua ya fainali ya mataji makubwa ya Ulaya.
Uefa Champions League (Inter Milan).
Uefa Europa League (AS Roma).
Europa Conference League (Fiorentina) pic.twitter.com/3smrUPrBTyโ Chezalive (@Chezalive) May 19, 2023
Berbeda dengan La Liga yang hanya menempatkan satu saja wakilnya saja di partai puncak yakni Sevilla di Liga Europa. Dengan prosedur seperti itu, kini liga-liga papan atas mau tidak mau harus berlomba-lomba mendominasi tiga kompetisi Eropa musim ini demi jatah tiket mereka bertambah di Liga Champions.
Ada Keuntungan Bagi Klub Medioker
Liga Inggris sebagai liga yang beberapa musim terakhir selalu mendominasi tempat teratas kompetisi Eropa, tentu juga tak mau ketinggalan kesempatan emas menambah wakilnya di Liga Champions.
In theory, there could be seven PL clubs in the Champions League next season, although it would require for Premier League clubs to win this season’s Champions League and Europa League while both finishing outside the top five
(@SkySportsPL )https://t.co/KxQMIkWTJb
โ Doc (@karthikadhaigal) August 15, 2023
Kesempatan tersebut tak hanya berimbas pada klub besar Liga Inggris, tetapi klub medioker pun akan terkena imbasnya. Misal, kalau beberapa dari tim Big Six sudah termasuk dalam lima besar jatah otomatis lolos ke Liga Champions, berarti peringkat keenam, ketujuh, dan kedelapan-lah, yang otomatis bakal dapat jatah Europa League dan Conference league.
Artinya peringkat yang biasanya diisi tim medioker seperti Brighton, Brentford, Aston Villa, maupun Fulham, bisa punya kesempatan yang lebih besar untuk tampil di Eropa.
Apalagi nanti kalau Liga Inggris bisa mengirimkan tujuh wakilnya ke Liga Champions? Memangnya bisa? Ya, hal itu bisa terjadi apabila juara Liga Champions dan Europa League berhasil diraih oleh tim Liga Inggris yang posisinya di luar peringkat empat besar liga.
Jadi rinciannya adalah posisi empat besar otomatis ke Liga Champions, ditambah dua klub dari juara Liga Champions dan Europa League yang finish di luar peringkat empat besar Liga, plus satu tambahan kuota ekstra sesuai aturan Liga Champions yang baru.
Pernah Lima Wakil Di Liga Champions
Dalam catatan perjalanannya, wakil Inggris pernah juga lho mendominasi di babak grup Liga Champions dengan lima wakilnya sekaligus. Seperti dulu ketika di musim 2004/05 Liverpool menjuarai Liga Champions. The Reds otomatis lolos ke Liga Champions meskipun di Liga Inggris mereka hanya finish di peringkat 5 di bawah Chelsea, Arsenal, MU, dan Everton.
On this day: In 2005, Liverpool FC produced the greatest comeback in the history of the UEFA Champions League ๐
Happy Istanbul Day! ๐ฅณ #LFC pic.twitter.com/QE6Joum7cAโ 1892 โ The Red Note (@lfc_magazine) May 25, 2021
Atau di musim 2016/17 ketika MU menjuarai Europa League bersama Jose Mourinho. Red Devils ketika itu berhak otomatis lolos ke Liga Champions meski mereka di Liga Inggris hanya finish di peringkat 6 klasemen.
Manchester united 2017๐น๐พ๐ช
Uefa Europa League pic.twitter.com/u8bdLz1FF6โ Esam Hazzamโฅ ๐พ๐ช โฅ (@EngEsamHazzam) May 26, 2020
Lalu apakah musim depan wakil Inggris akan bertambah lagi wakilnya di Liga Champions? Paling tidak peluang itu terbuka lebar. Tinggal adu kuat saja antar liga-liga top Eropa musim ini. Siapa yang berhak mendominasi kompetisi Eropa musim ini, dan berhak dapat dua jatah tiket tambahan Liga Champions musim depan.
Sumber Referensi : goal, givemesport, skysports, sportingnews, premierleague